Dinas Perikanan dan Peternakan Kab.Bogor, Pastikan Ketersedian Produk, di Bulan Puasa & Idul Fitri 2021

Kab.Bogor (kilangbara.com)-Kabupaten Bogor merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Barat. Dengan potensi yang sangat tinggi untuk pengembangan usaha perikanan dan peternakan. Hal ini juga didukung dengan letak geografis Kabupaten Bogor yang sangat strategis, sebagai daerah penyangga Ibukota DKI Jakarta, serta sebagai daerah wisata kuliner yang menjanjikan. Maka, wajar apabila Kabupaten Bogor sangat intensif mengembangkan usaha perikanan dan peternakan. Baik itu, dari hulu maupun sampai ke hilir yang merupakan satu rangkaian kegiatan agribisnis, secara berkesinambungan.

Hingga saat ini, beberapa komoditas perikanan dan peternakan sudah berkembang di Kabupaten Bogor. Diantaranya adalah ikan nila, ikan lele dan ikan gurame. Beserta olahannya dan produk peternakan seperti daging, telur dan susu, serta beragam produk olahannya. Produksi dari sector perikanan dan peternakan itu, selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Namun, demikian melihat kondisi saat ini, dimana seluruh Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19, jelas sangat mempengaruhi kondisi produksi maupun pemasaran bagi komoditas peternakan dan perikanan. Menyikapi kondisi ini, Pemkab Bogor tetap berupaya menjaga kestabilan stok pangan secara umum. Khususnya stok produk peternakan dan perikanan seperti daging, telur, susu dan ikan. Agar tetap tersedia di pasaran, mengingat tingginya kebutuhan masyarakat Kabupaten Bogor, terhadap produk peternakan dan perikanan.

Dalam rangka, menjamin keamanan peredaran produk hewan di Kabupaten Bogor. Khususnya pada saat menjelang dan selama ramadhan, serta menjelang Idul Fitri, Dinas Perikanan dan Peternakan melaksanakan langkah dan upaya antara lain :

Menyebarkan surat edaran kewaspadaan peredaran produk hewan ilegal. Serta himbauan kepada pada pelaku tata niaga produk hewan di pasar-pasar tradisional, pasar ritel, unit usaha Rumah Potong Hewan (RPH), Unit usaha Rumah Potong Unggas (RPU) serta Unit Usaha Pengolahan Daging.

Menerjunkan petugas untuk melakukan pengawasan peredaran pangan asal hewan dan olahannya dipasar-pasar tradisional, pasar ritel. Serta digudang daging importir/distributor pada saat menjelang ramadhan (munggah) dan H-7 menjelang Idul Fitri. Pengawasan itu, dititik beratkan pada pemeriksaan kualitas produk hewan, kelengkapan surat-surat kesehatan daging, kewaspadaan terhadap pemalsuan produk seperti ayam tiren, ayam suntik, daging celeng dan produk yang mengandung bahan tambahan makanan berbahaya (boraks dan formalin). Dengan melakukan uji cepat (rapid test), serta pengawasan terhadap stock produk hewan yang tersedia.

Melaksanakan monitoring gabungan dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian ketersediaan (stock) daging, telur, ikan. Terus, melaksanakan monitoring dan pembinaan ke produsen pengolah PAH (daging, susu, telur) dan Melaksanakan monitoring dan pembinaan ke RPH dan RPU swasta.

Ketersedian dan harga menjelang ramadhan dan idul fitri 1442 / tahun 2021. Masyarakat Kabupaten Bogor, tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan (stock) pangan asal hewan/ikan. Pada Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Karena, sebagai gambaran, berdasarkan perhitungan ketersediaan (stock) daging sapi/kerbau sebanyak 2.051 ton. Dengan kebutuhan mencapai 1.745 ton. Sehingga masih surplus/stok masih cukup. Demikian juga dengan komoditi lainnya seperti daging ayam, telur dan ikan akan selalu tersedia.

Meningkatnya preferensi konsumsi masyarakat, terhadap daging sapi selama Ramadhan dan Idul Fitri. Akan berimbas kepada kenaikan harga. Sehingga, menjelang Hari Raya Idul Fitri diperkirakan harga daging sapi terjadi kenaikan. Hal itu terjadi melihat kondisi pasar yang dipegaruhi oleh situasi pandemi virus corona. Dimana pemerintah menerapkan kebijakan social distancing yang mempengaruhi jumlah pembeli. Sehingga pedagang daging menahan stok menyesuaikan kondisi konsumen.

Adapun, untuk produk perikanan menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri secara umum, tidak mengalami kenaikan permintaan yang signifikan. Stok komoditas perikanan dipasaran masih cukup stabil. Dengan produksi 48.362 ton masih bisa terpenuhi kebutuhan ikan. Dengan demikian komoditas perikanan, masih memiliki stok lebih, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Bogor.(Daus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!