Berakhir Islah, Kasus Tembakan Senpi, Mantan Cabup Tasik, Kepada Tukang Galon
Kab.Tasik (kilangbara.com)-Kasus pelaporan tukang galon, Sesep Muhammad Aria Santana (21). Terhadap, mantan Calon Bupati Tasikmalaya, Cep Zam Zam Dzulfikar berakhir islah, Senin malam (02/08/2021). Proses Islah dilakukan di Kantor Polsek Sukarame. Dengan dihadiri kedua belah pihak yang berselisih juga tokoh masyarakat. Proses islah itu menandatangani berkas yang disediakan penyidik.
“Alhamdulillah berujung Islah, kasus yang terjadi minggu kemarin. Baik, Pak Cep Zam Zam maupun warga sepakat islah. Toh mereka kan warga kami juga,”beber Kapolsek Sukarame, Ipda Hajar Sutiar dikantornya, Senin malam.
Islah kata Kapolsek dilakukan atas kesepakatan kedua belah pihak yang berselisih. Selain menyadari kesalahan masing masing, kedua belah pihak juga tidak ada yang dirugikan dan tidak saling mengajukan tuntutan. Islah tersebut, diinisiasi oleh pihaknya bersama anggota, dengan upaya fasilitasi keduanya islah. Karena tidak saling menuntut dan tidak ada yg merasa dirugikan.
Seperti diketahui, sebelumnya seorang tukang galon, Sesep Muhammad Aria Santana melaporkan mantan calon Bupati Tasikmalaya, Cep Zam Zam Dzulfikar, di Mapolsek Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (02/08/2021). Sesep mengaku ditodong Cep Zam Zam dengan mengunakan senjata api. Bahkan, senjata itu, sempat ditembakan keudara sebanyak satu kali. Peristiwa itu, terjadi di Jalan Kampung Sirnagalih RT 24 RW 09 Desa Sukamenak Kecamatan Sukarame, Minggu (01/08/2021).
“Saya laporkan kejadian tersebut, bahkan motor saya nyaris kesenggol mobil Pak Cep Zam Zam, saya kesel ngomong kata-kata kasar. Saya dipanggil, balik ke sana, pas kesana si bapak itu nodong saya ke dada dan nembakin senjata ke atas. lalu nendang ban depan motor saya,” tutur Sesep.
Sementara itu, Cep Zamzam Dzulfikar Nur menolak tuduhan menodongkan senjata api, kearah tukang galon. Peristiwanya, hanya menembakan peluru karet keudata satu kali. Kejadianya berlangsung spontanitas, karena merasa dirinya terancam. Tukang galon berusaha mendekatinya hingga untuk menjaga perkelahian. Selain berizin kepemilikanya, peluru senjata api berisi karet.
“Saya tidak nyangka akan berbuntut panjang. Karena saya rasa tidak ada yang dirugikan. Saya tidak dirugikan, dia pun tidak dirugikan. Saya gak nodong dia, kalau letupkan senjata keudara iah. Jadi buat bela diri saya tadinya karena dia mengancam keselamatan saya.” ungkapnya.(Iwa)