Dominasi Sektor UMKM, Asep : Kalangan Milenial Bisa Bantu Pemulihan Ekonomi

Pangandaran (kilangbara.com)-Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran, Asep Noordin, H.M.M menuturkan. Bahwa, kalangan milenial dalam peningkatkan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM). Perannya tak bisa dianggap enteng, terbukti saat ini kaum muda ini mendominasi sektor-sektor usaha UMKM, guna untuk membantu pemulihan ekonomi.

Diera digitalisasi UMKM merupakan langkah perubahan dari konvensional ke digitalisasi. Tentunya, langkah-langkah perubahan itu diperlukan kiprah para kaum milenial, terkait teknologi kekinian. Saat ini, ada sekitar 125 orang perwakilan kaum milenial sebagai penggerak mengikuti Training of trainer (TOT) yang dilaksanakan oleh Prestasi Junior Indonesia.

“Dalam TOT itu, generasi muda sebagai agen modernisasi merupakan digitalisasi dari model usaha kecil dan mikro. Sehingga, sangat diperlukan kehadiran kaum milenial untuk melakukan langkah itu,“ujarnya. (07/09/2020).

Langkah strategi pemerintah daerah ini, kata Asep. Diharapkan mampu mendorong kegiatan digitalisasi. Tentunya, dengan didukung dari sisi anggaran dan sebagainya juga penyiapan SDM. Sehingga, UMKM pun bisa terus berjalan dengan baik sesuai harapan. Disini, peran Pemda juga harus segera menyiapkan data potensi UMKM di Kabupaten Pangandaran. Karena, tidak semua potensi usaha memiliki potensi besar. Sehingga, nanti perlu dipilih potensi yang lebih baik.

“Kami berharap UMKM yang didorong ini tentu yang berbasis potensi daerah serta semua bahan bakunya ada di Kabupaten Pangandaran,”bebernya.

Artinya, lanjut Asep. UMKM yang berbasis daerah itu, mulai dari penyediaan bahan baku hingga ke proses produknya ada di Kabupaten Pangandaran. Termasuk, marketingnya bisa dikerjasamakan dengan PHRI dan salah satunya itu, minuman juice honje. Karena, nantinya pada setiap tamu yang datang ke hotel atau restoran disuguhkan dengan welcome drink juice honje.

Dirinya, sangat mendukung UMKM berbasis daerah. Bahkan bila perlu dibuat Peraturan Daerah (Perda) tentang Perlindungan Pemberdayaan Produk Daerah. Sehingga, nantinya pemerintah mempunyai kewajiban melindungi produk. Dalam, melakukan pemberdayaan produk daerah.

Apalagi Kabupaten Pangandaran merupakan daerah destinasi wisata. Sehingga, dapat memanfaatkan sektor pariwisata, maka masyarakat yang disekitar destinasi bisa berperan, seperti jasa kuliner, produksi handycraf atau produksi lainnya.

“Dengan demikian masyarakat yang ada disekitar obyek wisata pun akan mendapat manfaat ekonomi. Pada gilirannya, tentu ini dapat mewujudkan income per kapita di Kabupaten Pangandaran lebih meningkat,”pintanya. (Age)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!