Pelaku Minta Maaf, Setelah Sebarkan Hoax Corona, di Desa Salawana

Majalengka (kilangbara.com)-Sebarkan hoax Virus Corona di media sosial, hingga viral.Akhirnya akun FB yang bernama Sena Nunu MSI Majalengka meminta maaf atas postingan tersebut, karena sudah menyebarkan informasi bohong.Dengan cara menulis distatusnya terkait ada orang Desa Salawana meninggal, terkena Covid-19.Sehingga menimbulkan keresahan sejumlah warga di desa tersebut.

Permintaan maaf itu dilakukan pelaku, setelah pihak aparat Desa Salawana dan Polsek mendatangi rumah pemilik akun penyebar hoak itu.Lalu pelaku akhirnya mengaku postingan itu bohong dan langsung meminta maaf dengan secara tertulis, serta juga menulis diakun media sosialnya.

“Saya mohon maaf dengan postingan tadi melibatkan Warga Desa Salawana, tentang Virus Corona itu, tidak benar dan itu kehilafan saya dan saya mohon maaf, atas nama pribadi dan keluarga kepada masyarakat.Karena kebodohan dan kehilafan, saya sekali lagi yang belum jelas sudah saya hapus.Tapi sudah terlanjut dipanggil dari perwakilan dari Desa Salawana, saya mengaku minta maaf yang sebenar-benarnya, karena tekah mencemarkan nama baik Desa Salawana,”tulisnya diakun tersebut.

Sebelumnya, 12 jam yang lalu, Sena Nunu MSI Majalengka menulis distatusnya dengan bunyi,” Kade tah Bu ker di gawe di Jakarta , Karawang, pokona di luar kota Majalengka, ulah Waka balik ka lembur.Tunggu zona aman dulu, tak kawas orang Salawana, maot membawa congor na, aeh korona ceunah ngadenge teh,”.(hari-hati kalau lagi kerja di Jakarta dan Karawang, pokoknya diluar Majalengka, jangan dulu pulang ke kampung halaman, tunggu zona aman dulu, seperti orang Desa Salawana, mati membawa congor, eh corona katanya mendengar info itu).

Sementara itu, salah satu pegawai Pemerintah Desa Salawana menuturkan hingga saat ini didesanya tidak ada yang meninggal karena Virus Corona.Sehingga postingan itu merupakan provokator, karena informasinya hoax yang menimbulkan keresahan masyarakat.

“Tapi kini unggahan tersebut sudah dihapus oleh yang bersangkutan dan saya minta kepada masyarakat jangan panik, karena informasi yang diposting itu berita bohong,”pinta pegawai yang enggan disebut namanya itu, Jumat (27/03/2020)(Sam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!