Budidaya Maggot, Pemkot Tasik Atasi Sampah Organik, Warga Bisa Raih Cuan

Kota.Tasik (kilangbara.com)-Pemkot Tasikmalaya, terus berupaya untuk mengatasi permasalahan sampah selama ini. Salah satunya itu, dalam mengatasi sampah organik dengan cara budidaya maggot yang melibatkan masyarakat. Maggot itu, merupakan jenis belatung sebagai pemakan sampah organik. Seperti, bangkai, buah, atau sayur-mayur yang rusak.

Sehingga, dengan adanya budidaya maggot dimasyarakat tersebut. Semua, jenis limbah organik yang awalnya hanya menumpuk, mencemari lingkungan dan menimbulkan bau busuk. Tentunya, bisa dimanfaatkan sebagai makanan empuk maggot.

“Dengan adanya maggot, sampah organik yang ada dirumah bisa ditampung. Karena, dapat dimakan oleh maggot. Sehingga, tidak harus dibuang ke TPA Ciangir,”ujar Kabid Pengelola Sampah Dinas Lingkungan Hidup, Feri Arif Maulana ST MP, Jumat (23/12/2022).

Feri mengatakan, budidaya maggot itu tersimpan didalam box, sebagai tempat menampung sampah organik. Box tersebut, tersebar disejumlah RW yang ada diwilayah masing-masing. Salah satu, contoh yang sudah berjalan itu. Di Kecamatan Cibeurem dan Kecamatan Cipedes.

“Memang baru di 2 Kecamatan itu dulu. Namun, ke depan kita ingin ada budidaya maggot ini diseluruh Kecamatan. Adapun, budidaya maggot ini disupport oleh BJB dan kerjasama dengan Koperasi Kodim 012 Tasikmalaya,”tuturnya.

Ditempat sama, Direktur Bank Sampah Tunas Mulya Ciherang, Ihsan menambahkan. Bahwa yang menjadi pilot projek budidaya maggot itu, berada di Kelurahan Ciherang, Kecamatan Cibeureum. Ada sebanyak 50 box yang disebar di 15 RW. Box itu merupakan pemberian dari pihak swasta, Biomagg. Dengan, berukuran sekitar 1×1,5 meter dan tingginya sekitar 20 cm.

Dalam budidaya maggot itu, ada 2 fungsi. Bisa, mengatasi sampah organik dan peternak juga bisa mendapatkan cuan (uang). Karena, dari telur sampai masa panen tersebut hanya 2 minggu. Sehingga, pasca panen itu nantinya bisa dikoordinasikan dengan Babinsa untuk ditimbang, lalu langsung dibawa ke Koperasi Kodim 012 Tasikmalaya. Setelah cuan cair, langsung uang itu bakal ditransfer melalui norek BJB. Sehingga, warga pun bisa mendapatkan penghasilannya.

“Maggot, setelah berada di Kodim tersebut. Nantinya, dibawa langsung ke Lanud Wiriadinata guna untuk dipacking/dikeringkan. Lalu, dibawa ke Kota Depok untuk diekspor ke luar negeri. Jadi maggot itu. Bisa, dijadikan untuk pakan bagi sejumlah hewan dan juga makanan untuk manusia,”imbuhnya.

Ketika disinggung, dari mana masyarakat mendapatkan maggot itu?Ihsan menerangkan. Bahwa, maggot itu bisa ditemukan dengan mudah dialam bebas. Tipikal, binatang itu salah satunya sebagai pemakan sampah organik.(AR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!