Dongkrak PAD Rp 3,6 Milyar!Dishub Kota Tasik Terjunkan Tim, Gercep Mapping Lokasi Parkir
Kota.Tasik (kilangbara.com)-Dalam upaya untuk bisa merealisasikan target PAD sebesar Rp 3,6 milyar. Dishub Kota Tasikmalaya terus berinovasi, salah satunya itu dengan membentuk tim mapping. Ada 7 tim dalam 1 tim itu terdiri dari 3 orang pegawai Dishub Kota Tasikmalaya. Mereka, tiap hari turun ke lapangan dengan cara dishift dari pagi, siang, sore hingga malam.
“Ya uji petik potensi dilokasi untuk mengawasi dan memantau para jukir disejumlah titik. Agar, bisa terealisasi target PAD sebesar Rp 3,6 milyar,”ujar Kepala UPTD Dishub Kota Tasikmalaya, Uen Haeruman, Selasa (14/05/2024).
Awalnya Tim mapping itu, tutur Uen dibentuk Maret 2024. Karena, adanya penolakan dari sejumlah jukir. Terkait, dengan adanya kenaikan retribusi parkir tersebut. Sehingga, dibentuklah tim mapping untuk terjun ke lapangan. Guna, untuk uji petik potensi disejumlah titik. Supaya, bisa intensifikasi terhadap para jukir. Serta juga ekstensifikasi untuk cari potensi baru.
“Selain tim mapping, ada juga tim kolektor yang menagih pembayaran retribusi kepada para jukir. Mereka juga sama setiap hari ikut jemput bola. Jadi, sejumlah jukir itu setor ke kolektor,”ungkapnya.
Hasilnya beber Uen. Pada, April 2024 ada kenaikan dari para jukir yang setor retribusi parkir itu. Sebesar, Rp 142,070,000.00 dibandingkan dengan sebelumnya pada Maret 2024 yang hanya Rp 124,720,000.00. Memang, kenaikannya itu tidak begitu signifikan. Namun, tentunya diharapkan nantinya ke depan angkanya bisa lebih dari itu.
“Adanya tim mapping itu, kini sudah ada 71 jukir baru yang tadinya setornya tidak jelas. Tapi sekarang, alhamdulillah bisa masuk langsung ke PAD. Semua, jukir itu awalnya ada 400 orang. Tapi, kini telah bertambah jadi 71 orang. Uji petik potensi ini, akan road show sampai 471 jukir,’janjinya.
Uen menambahkan, dengan hadirnya tim mapping itu para jukir tidak bisa mengelak lagi, terkait pendapatannya. Sebab, setiap harinya tersebut diawasi dan pantau potensinya. Jadi, setelah selesai dimapping akan ketahuan datanya itu. Nanti, ke depannya berkaitan pengelolaanya apakah harus manual atau dengan sistem.
“Tidak semua titik itu dimapping, jadi ada pengecualian seperti di Pasar Cikurubuk, Pasar Pancasila dan Pasar Indihiang. Mereka, setornya 1 bulan sekali ke Kantor UPTD Parkir melalui salah satu koordinatornya,”pungkasnya.(AR)