Rencananya, Pemkot Tasik Akan Tutup Kawasan Hazet, Serta Jalan Lain

Kota.Tasik (kilangbara.com)-Guna untuk menghindari kerumunan warga. Dalam, upaya untuk antisipasi pencegahan Covid-19. Rencananya, Pemkot Tasikmalaya akan kembali memberlakukan penutupan, bagi kendaraan, disejumlah titik keramaian. Serta juga akan merekayasa lalu lintas. Pasalnya, Kota Tasikmalaya, kini sudah diambang zona merah.

“Tadi, Pak Kapolres dan Forkompimda ada wacana, agar diberlakulan kembali penutupan, termasuk dikawasan Hazet dan jalan lainnya,”ujar Plt Walikota Tasikmalaya, Drs HM Yusuf kepada awak media. Di Balai Kota, Jumat (18/06/2021).

Yusuf mengatakan penutupan tersebut, akan dilakukan secara parsial, bukan PSBB. Nanti, teknisnya itu antara Kepolisian dan Dinas Perhubungan. Adapun, rencana tersebut akan dilakukan secepatnya. Selain itu juga akan membatasi jam operasional, dalam kegiatan dimasyarakat.

“Ya, mudah-mudahan saja, malam minggu ini bisa diterapkan. Supaya, masyarakat bisa disiplin menahan diri, guna untuk menghindari kerumunan,”imbuhnya.

Pria yang akrab disapa HMY itu, menuturkan meski sekarang ini, Kota Tasikmalaya masih berada dizona orange, namun sudah diambang mau ke zona merah. Sebagai upayanya, Pemkot Tasikmalaya, bersama Forkompimda. Akan, mengoptimalkan posko yang berada di Kecamatan dan Kelurahan. Supaya, terus melakukan sosialisasi, agar warga jangan abai terhadap prokes. Serta juga dapat mencegah mobilisasi dimasyarakat.

“PNS juga batasi dahulu melakulan perjalanan dinas ke luar. Kalau, memang tidak urgen, harus ditahan dulu, karena kondisinya seperti ini,”pintanya.

Ditempat sama, Kadinkes Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat menjelaskan saat ini status Kota Tasikmalaya berada dizona orange, namun diambang masuk ke zona merah. Kluster paling banyak itu adalah keluarga sekitar 3276, lalu keagamaan 1970, perkantoran 772, Perjalanan 670, nakes 420. Kumulatif konfirmasi PCR positif 7.544, aktif 600. Bahkan, sejumlah PNS pun sudah terpapar positif, diantaranya dari BKSDM, Inspektorat, Setda dan lainnya.

“Kami, berupaya untuk penambahan ruang ICU, terapi pemberian anti virus dan lainnya. Adapun, jumlah tingkat kematian naik, dari 2 persen menjadi 2,1 persen. Kemarin, ada yang meninggal dunia itu, sekitar 6 orang,”bebernya.(AR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!