Abdul Rojak dan Mak Eroh, Pahlawan Lingkungan di Tasikmalaya Nyaris Terlupakan

Nama Abdul Rojak dan Mak Eroh
merupakan tokoh pahlawan lingkungan yang berjasa. Dalam, melestarikan lingkungan hidup di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 1987-1988 (dulu belum ada pemekaran Pemkot Tasikmalaya). Sehingga, atas jasanya itu Pemkab Tasikmalaya. Telah, membuatkan sebuah tugu di Alun-Alun Tasikmalaya untuk mengenang atas jasa-jasanya. Namun, hingga sekarang ini masih banyak yang belum tahu, kedua sosok itu. Serta juga pahlawan lingkungan tersebut, kini malah nyaris terlupakan.

Abdul Rozak merupakan salah satu warga Kampung Pasangrahan, Desa Neglasari, Kabupaten Tasikmalaya. Ia merupakan tokoh pahlawan lingkungan, dengan membuat terowongan pada sebuah bukit. Guna, untuk mengalirkan air pada sawah warga. Dengan, dana sendiri yang menghabiskan harta warisannya sendiri.

Pada awalnya, Abdul Rajak mulai merintis membuat saluran irigasi pada tahun 1960. Dengan, memperkerjakan beberapa warga yang dipekerjaan siang dan malam. Ia membuat, saluran irigasi dengan peralatan yang seadanya yaitu dengan balincong dan cangkul. Adapun dalam membuat saluran irigasi itu, sepanjang 3 km dibawah bukit yang megharuskan membuat terowongan sepanjang 200 meter. Dengan ketinggian 2 meter dan lebar 1,5 meter. Pembangunan irigasi itu, Abdul Rojak lakukan dengan memahat tebing untuk mengalirkan air yang berhulu disungai ciharuman sampai ke lahan pesawahan nya.

Adanya pembangunan irigasi itu, Abdul Rozak yang mendapat cemoohan dari warga sekitarnya. Bahkan ada yang menganggapnya sebagai orang gila. Namun, dari adanya hal tersebut Abdul Rojak tidak menghiraukanya dan terus melanjutkan untuk pembangunanya. Hingga, akhirmya berhasil membuat saluran irigasi. Bahkan, pada tahun 1987 Presiden Soeharto memberikan sebuah penghargaan kalpataru untuk menghargai atas jasa-jasanya melestarikan lingkungan.

Mak Eroh merupakan salah satu tokoh pahlawan perempuan asal Kampung Pasirkadu, Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya. Wanita itu, merupakan sosok perkasa yang berhasil membuat saluran irigasi. Dilereng, pegunungan galunggung untuk mengalirkan air ke pesawahan. Mak Eroh, melakukan itu karenakan kondisi warga Tasikmalaya pada saat itu. Sangat, sulit untuk mencari sumber air untuk mengairi lahan pesawahannya. Sebab, tertutup oleh material letusan Gunung Galunggung.

Saluran air yang dibuat Mak Eroh itu, berada ditepi jurang Gunung Galaunggung. Tepatnya, ditengah rerimbunan pohon dengan dinding perbukitan yang sangat curam. Sehingga, tak jarang orang yang bisa melaluinya. Mak Eroh, berhasil menggali saluran air yang berbelok-belok mengikuti kontur perbukitan sepanjang 5 kilomenter. Dengan, dibekali peralatan yang seadanya yaitu hanya balincong, linggis dan pacul.

Namun, dengan dibekali kegigihan dan tekad yang kuat membuat Ma Eroh. Ternyata, tidak gentar untuk mewujudkan keinginanya untuk membangun saluran air guna membantu warga. Adanya, pembangunan saluran air tersebut. Malah, membuat warga tidak percaya dengan seorang nenek tua yang berusia 45 tahun tersebut. Dapat, membuat saluran air diatas lereng pegunungan galunggung yang begitu curam. Sampai, menuju ke perkampungan warga hanya seorang diri. Tanpa dibekali peralatan yang sangat memadai. Sehingga, aksi nekadnya itu banyak warga yang mencibirnya.

Serta, mengangapnya sebagai orang yang tidak waras atau gila. Dari cibiran itu, tidak mengurangi kegigihan dan tekad Mak Eroh, untuk meneruskan pembangunan saluran air. Hingga, bisa mewujudkan mimpinya untuk mumugar cadas yang begitu keras yang menembus perbukitan Gunung Galunggung.

Sehingga atas keberhasilannya itu, Mak Eroh dijuluki perempuan tangan besi. Sehingga, atas jasanya itu diberi penghargaan kalpataru oleh presiden soeharto pada tahun 1988. Karena, berhasil melestarikan lingkungan hidup. Selain itu, pernah diberi penghargaan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Wanita perkasa itu, wafat diusia 60 tahun atau tepatnya pada tahun 2004. (Sumber himasfkip.unsil.ac.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!