Kota Tasik Darurat Geng Motor, Ini Solusi Untuk Menutup Geraknya

Kota.Tasik (kilangbara.com)-Kini, Kota Tasikmalaya sudah darurat geng motor. Terbukti, dengan statmen Kapolres Tasikmalaya Kota. Dengan, menyatakan, bahwa akan melakukan tindakan tegas yaitu tembak ditempat. Tentunya, statemen tersebut berindikasi. Bahwa ulah geng motor tidak bisa ditolelir lagi.

Wakil Ketua DPD KNPI Kota Tasikmalaya, M. Farid, S.IP menuturkan. Dirinya, sangat sepakat dengan sikap Kapolres itu. Namun, tindakan tembak ditempat tersebut. Ketika, dalam kondisi ulah geng motor tersebut mengancam dan membahayakan. Serta, menyebakan hilangnya nyawa orang/masyarakat. Tapi, jika diluar itu masih bisa dengan upaya lain yang sesuai dgn Standard Operasional Prosedur (SOP).

Ulah geng motor itu, membuat resah dan menciptakan rasa tidak aman dan ketidaknyamanan masyarakat. Prilaku geng motor tersebut, memang terjadi bukan akhir-akhir ini saja, tetapi sudah terjadi sejak lama. Kondisi yang berlarut-larut itu, disebabkan belum ada solusi konkrit yang dilakukan oleh pemerintah (eksekutif, legislatif dan yudikatif) yang terkonsep juga menjadi ikhtiar kolektif. Artinya, masih berjalan masing-masing. Langkah pemerintah tersebut, hanya bersipat kasuistik yaitu ketika ada kejadian baru bereaksi alias reaksioner.

Jadi, belum melihat langkah preventif yang dilakukan, apalagi dilakukan secara kolektif. Pemkot dan instansi lainnya hanya membebankan kepada pihak kepolisian saja. Sikap pemerintah yang apatis. Menjadi ruang bagi masyarakat untuk melakukan tindakan yg diluar kiridor hukum/main hakim sendiri. Tanpa, disadari pemerintah tidak melakukan edukasi bagi masyarakat, dalam upaya menangkal genk motor. Tentunya, sikap itu bisa dinilai sebagai bentuk pembiaran.

“Kami berharap pemerintah segera mengambil sikap. Berkolaborasi dengan instrumen pemerintah lainnya (Polres). Serta, menginstrukskan kepada OPD dibawahnya (Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Pemuda dan Olahraga dan Kesbangpol). Guna, untuk berkolaborasi membuat solusi yang bersipat langkah preventif,”pintanya, Selasa (08/11/2022).

Selain itu, kata Farid apalagi bisa melibatkan organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan, organisasi kepemudaan yang ada di Kota/Kab Tasikmalaya. Dari, mulai tingkat kota sampai dengan tingkat ke RT an. Langkah tersebut, bisa dilakukan seperti.

1. Untuk level kota dibuat satgas geng motor yang didalamnya diisi oleh (Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Pemuda dan olahraga, Kesbangpol, TNI serta pihak kepolisian). Satgas itu, bekerja dengan memberikan sosialisasi ke setiap sekolah di Kota Tasikmalaya. Khususnya ditingkat SMP dan SMA, karena tidak dipungkiri, pelaku gang motor itu, kebanyakan diusia sekolah.

Tidak perlu sulit sepertinya, untuk mengindentifikasinya. Karena, pelaku geng motor tersebut rata-rata kondisi motornya, berknalpot bising. Tidak, menggunakan plat nomor serta purutul (aksesoris motor sesuai pabrikan dicopot).

2. Untuk dilevel bawah (lingkungan) libatkan Camat, Lurah, RW, RT, Polsek, Koramil, organisasi keagamaan/DKM, organisasi masyarakat. Serta organisasi pemuda dengan melakukan penyuluhan ke majlis taklim dan dilingkungan masing-masing, kepada para pemuda dan anak usia sekolah dilingkungannya. Termasuk, dengan mengidentifikasi kendaraan masyarakat yang kondisinya seperti diatas tadi disebutkan. Ditambah lagi, dengan kembali membudayakan siskamling/ronda malam.

“Kami meyakini, ketika hal itu dilakukan. Tentunya, akan bisa menutup ruang gerak para berandalan geng motor. Kalau, memang solusi diatas tersebut memang tidak baik. Maka, silahkan pemerintah membuat konsep yang lebih baik dari usul saran ini,”pungkasnya.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!