Menteri Sandiaga Uno: Program Santri Digitalpreneur Indonesia, Ciptakan 1.7 – 2 Juta Lapangan Pekerjaan Baru

Tasikmalaya (kilangbara.com)-Rempak rabana yang dimainkan oleh para santri. Terdengar, menyambut kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno. Di Pesantren Idrisiyyah Kabupaten Tasikmalaya, dalam lawatan menyaksikan peluncuran program Santri Digitalpreneur Indonesia (SDI) 2022. Dimulai, di Kota Tasikmalaya tepatnya di Pesantren Idrisiyyah yang menjadi lokasi pertama dari rangkaian di 8 kota di Indonesia.

Sandiaga Uno yang berkunjung, untuk melihat secara langsung pelaksanaan program SDI di Kota Tasikmalaya. Serta juga memberikan movitasi tak hanya kepada peserta SDI saja. Tetapi juga di hadapan seluruh santri dan santriwati. Dalam kesempatan itu, Sandiaga mengatakan bahwa ada 3 hal dalam hidup yang harus dikedepankan untuk meraih sukses.

“Pertama yang kita kerjakan harus Lillah, kedua Fillah dan ketiga Billah. Semua itu dicanangkan semata untuk Allah SWT,”ujarnya. Disambut meriah sejumlah santri di Pesantren Idrisiyyah, Sabtu (18/06/2022).

Kepada para santri, Sandiaga Uno menitipkan rumus 4S untuk mencapai sukses yang selama ini menjadi etos kerjanya. Yakni, kalau mau sukses harus Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas dan Kerja Ikhlas. Karena, itulah rumus untuk menjadi orang sukses.

Melalui program ini, Sandiaga pun berharap dapat meningkatkan kualitas. Serta, kemampuan para santri untuk menghadapi pasar global yang akan menjadi masa depan mereka. Dirinya, mengingkan para santri dapat mengasah kemampuan untuk bisa inovatif, adaktif, kolaboratif dengan bingkai 3G yaitu gercep (gerak cepat), geber (gerak bersama) dan gaspol (gerak semua potensi online).

Menurutnya, program SDI 2022 didesain agar pada tatanan ekonomi baru. Pasca pandemi para santri dapat menjadi pemimpin bagi dunia usaha. Melalui, program itu ternyata mendapat antusiasme luar biasa. Dari sisi ekonomi saat ini ada 4,7 juta santri dari dari 28 ribu pesantren yang akan terlibat dalam program SDI 2022. Dengan, dimulai sekaran ini di Pesantren Idrisiyyah Tasikmalaya. Sebagai, langkah untuk membina talenta-talenta baru yang berani menjadi content creator, penerbitan dan animasi sebagai sektor yang menjanjikan.

“Santri harus bisa masuk ke dalam ekosistem digital dan mengedepankan produk-produk kreatif dan kekinian. Dengan konten yang dihadirkan dalam konteks online/digital. Jika acara hari ini dihadiri kurang lebih 2 ribu santri, bila dikemas secara kreatif secara digital yang nonton bisa 2 juta lebih,”paparnya.

Lebih lanjut Sandiaga menjelaskan, melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Para santri, bakal menjadi bagian dari 30 juta UMKM yang akan on boarding sebagai bagian ekosistem digital. Tentunya, promosi akan difasilitasi, nantinya bakal memasuki suatu era pemerintah dengan anggaran belanja total Rp400 triliun – Rp600 triliun yang akan mengarahkan pembelian kepada produk para santri.

“Kegiatan ini, bertujuan menciptakan 1,7 juta – 2 juta lapangan kerja baru bersama Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang akan diselaraskan dengan SDI 2022,”imbuhnya.

Sebagai informasi, SDI itu sendiri merupakan wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas santri. Serta generasi milenial dalam menghadapi tantangan industri digital kreatif. Dengan terpilihnya Pesantren Idrisiyyah itu, dikarenakan pesantren tersebut sudah aktif melakukan digitalisasi secara rutin. Dengan, memproduksi konten-konten di YouTube Channel mereka yaitu Tarekat Idrisiyyah.

Adapun 8 lokasi penyelenggaraan SDI 2022 adalah Tasikmalaya, Cirebon, Serang, Padang, Banjarmasin, Bondowoso, Sidoarjo dan Bangkalan. Sedangjan, tujuan SDI 2022 antara lain adalah menciptakan santri yang berkarakter dan berintegritas tinggi dalam menghasilkan karya, memberdayakan santri unggulan hingga mampu bersaing di industri kreatif dan digital, menjadikan santri modern yang tetap menjunjung tinggi akhlakul karimah. Nantinya, santri bisa menjadi produsen informasi dan literasi, penggerak konten-konten serta produk bermutu yang bernilai islami.

Agar program in tepat sasaran, SDI 2002 berkolaborasi dengan Yayasan Dewa Dewi. Pesantren Darunnaiah, dan Arus Informasi Santri Nusantara. Guna, untuk membantu menggerakkan santri-santri dalam mendaftar dan mengikuti pelatihan. Adapun, pemilihan peserta didasarkan, pada minat para santri terhadap proses kreatif dan digitalisasi.

Sehingga harapannya, para santri yang memiliki minat, pengetahuan, atau bahkan telah memiliki karya, dapat scale up kemampuan mereka melalui kegiatan ini. Disetiap kota SDI 2022 akan menjaring 50 orang peserta dari 10 pesantren yang akan mengikuti pelatihan selama 4 hari. Setiap pesantren akan tergabung menjadi kelompok beranggotakan 5 orang, dan diminta untuk menghasilkan 1 konten podcast. Karya terbaik dari masing-masing kota nantinya akan dipamerkan pada Demo Day di Jakarta.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!