Akan Jadi Kawasan Pejalan Kaki, Ini Tanggapan Para Pemilik Toko di Hazet

Kota.Tasik (kilangbara.com)-Rencana, Jalan KH Zaenal Mustofa (Hazet) Kota Tasikmalaya. Akan, disulap menjadi kawasan para pejalan kaki yang steril parkir. Dengan pelebaran trotoar yang dikanan 5 meter dan dikiri 4,5 meter. Kini, mendapat tanggapan beragam, dari sejumlah pemilik toko di Hazet. Para pemilik toko itu, ternyata ada yang belum tahu, dengan rencana Pemkot tersebut, namun juga ada yang sudah mengetahuinya.

Pemilik Toko 63, Sushiang mengaku baru tahu terkait informasi, adanya rencana pedestrian di Hazet. Justru yang sudah tahu itu, malah penataan di Jalan Cihideung. Tapi meski begitu, dirinya memandang positif dengan rencana pedestrian di Hazet. Karena, dengan adanya pelebaran trotoar, ada tempat duduk, tanaman, lampu dan lainnya. Nantinya, akan terlihat jauh lebih nyaman lagi. Hanya saja, kalau memang lahan parkir jadi tidak ada, terus bagaimana dengan para pembelinya.

“Sebab, nantinya para pembeli yang biasanya datang ke sini. Harus, mencari lahan parkir jauh ditempat yang lain. Lalu, harus jalan kaki menuju toko saya,”bebernya, Jumat (13/05/2022).

Yanto pemilik Toko Madju senada dengan Sushiang. Baru mengetahui sekarang, kalau Hazet akan disulap jadi kawasan pejalan kaki. Pasalnya, setahu pria itu justru yang diketahuinya tersebut, malah penataan di Jalan Cihideung. Namun dirinya, mendukung dengan adanya rencana pedestrian itu. Meski, nanti diarah trotoar kanan dari utara itu. Bakal, dijadikan areal untuk berjualan PKL. Tapi, terpenting bisa menciptakan suasana baru, tertata rapih tidak semraut. Serta juga tidak menghalangi tempat usahanya.

“Pokoknya penataannya harus menjadi nyaman dan jangan semraut. Tentunya, saya sangat mendukung rencana Pemkot Tasikmalaya,”imbuhnya.

Ivan pemilik Toko Sinar Hidup, dirinya mengaku sudah tahu, adanya rencana pedestrian itu. Serta juga mendukungnya, namun bagi para PKL yang nantinya akan berjualan. Jangan sampai semraut, tentunya harus bisa tertata rapih. Sedangkan, pemilik Toko Semarang, Ruhimat juga senada dengan Ivan. Hanya saja terkait dengan parkir, pihaknya harus mengunakan troli terhadap pembelinya. Karena, dirinya berjualan semen, cat, besi dan lainnya.

“Sebab, biasanya kalau ada pembeli gampang. Pasanya, mereka itu parkir didepan, jika nanti lahan parkir ini jadi ditiadakan, terpaksa mengunakan troly,”ungkapnya.

Wiwih, pemilik Toko Sumatera menuturkan. Dirinya juga baru tahu dengan adanya pedestrian tersebut. Karena, yang diketahuinya itu justru penataan di Jalan Cihideung. Namun, dengan ada rencana di Hazet itu. Tentunya ada positifnya, karena akan terlihat lebih nyaman. Dengan pelebaran trotoar, ada kursi, lampu, tanaman dan lainnya. Tapi, negatifnya lahan parkir malah jadi tidak ada. Sehingga, nantinya para pembeli akan jauh parkir kendaraannya. Hingga, terpaksa harus jalan kaki ke tokonya.

Sementara itu, tanggapan berbeda dilontarkan pemilik Toko Sohor, Ana. Justru, dirinya memandang rencana pedestrian itu malah kurang pas. Alasannya, kenapa jalan jadi dipersempit dan trotoar malah dilebarkan. Apalagi, lahan parkir justru menjadi tidak ada. Terus, nanti para pembeli mau parkir dimana.

“Saya baru tahu sekarang Hazet mau jadi pedestrian. Menurut saya kurang pas saja. Kalau diihat di Kota Tegal, justru kondisi sejumlah jalan itu ukurannya sangat lebar. Anak saya disana jadi sering ke Kota Tegal,”ungkapnya.

Hengki, pemilik Toko Pengsin juga senada dengan Ana, kurang setuju. Terutama, terkait dengan lahan parkir menjadi tidak ada. Sehingga, nantinya dikuatirkan pembelinya menjadi berkurang. Karena, bingung harus mencari lahan parkir dulu. Padahal seperti sekarang ini, pembeli dengan mudah bisa parkir didepan tokonya.

“Kalau saya seh sudah tahu dengan adanya rencana pedestrian Hazet itu. Namun, jadi tidak rencana tersebut,”pungkasnya.(AR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!