Suaminya Berang, Oknum Bidan Puskesmas Salopa, Diduga Selingkuh Dengan Pegawai Dishub

Kab.Tasik (kilangbara.com)-Oknum Bidan PNS di Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, SA (36) diduga berselingkuh. Dengan seorang pria beristri oknum pegawai sukarelawan (sukwan) Dinas Perhubungan Kebupaten Tasikmalaya, SO.

Menurut pengakuan suaminya, Febri Mawardi Noor (38), awalnya pada Desember 2020 lalu. Ia sudah mulai curiga kepada istrinya, karena tidak ada keterbukaan dalam berkomunikasi. Pasalnya, pada saat itu dirinya sedang berada di Kalimantan, istrinya seolah merasa terganggu, bila berkomunikasi dengannya.

Sehingga, telah menimbulkan rasa penasaran. Akhirnya dirinya pun langsung memutuskan pulang ke kampung halamannya. Setelah berada dirumahnya itu, terlihat ada yang aneh dengan sikap istrinya. Karena merasa curiga, lalu mencoba meminjam handphone milik istrinya tersebut.

“Ternyata ditemukan banyak koleksi, sejumlah potonya sedang berduaan dengan pria selingkuhannya, diduga sedang berada dikamar hotel. Sehingga membuat saya menjadi berang, karena ada bukti lagi bermesraan,”kesalnya, Senin (15/02/2021).

Setelah menemukan bukti itu, Febri pun langsung mendatangi ke rumah kontrakan lelaki selingkuhan istrinya tersebut. Lalu, menanyakan sejauh mana hubungannya, antara SO dengan istrinya, selama ini. Namun, SO tidak mengakui perbuatannya itu, malah berdalih hanya sebatas komunikasi via telephone saja.

“Sudah dilaporkan perselingkuhan itu, ke Puskesmas Salopa. Selanjutnya akan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dan Inspektorat. Tapi, jika tidak ada tindak lanjutnnya, maka akan menempuh jalur hukum sesuai dengan sejumlah data yang ada,”ancamnya.

Terpisah, ketika kilangbara.com mendatangi UPTD Puskesmas Kecamatan Salopa. Guna untuk meminta konfirmasi kepada SA. Ternyata yang bersangkutan tidak ada. Hanya bertemu dengan Kepala UPTD Puskesmas, Cucu.

“Hari ini SA tidak masuk kerja, karena sedang sakit. Terkait permasalahnya tersebut, sudah saya lakukan pembinaan. Tentunya, kepada yang bersangkutan dan suaminya, agar problematika ini jangan dikaitkan dengan kedinasan,”pintanya.(DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!