Ekses Cuaca Ekstrem di Kota Tasik, 30 Atap Rumah Tersapu Angin, Ada 104 Titik Terdampak
Kota.Tasik (kilangbara.com)-Ekses bencana cuaca ekstrem yang melanda Kota Tasikmalaya kemarin, Selasa (11/03/2025). Ternyata, dampaknya itu terjadi di 4 Kecamatan dan 10 Kelurahan. Bahkan, totalnya ada 104 titik yang terdampak tersebut. Data itu, berdasarkan sumber dari BPBD Kota Tasikmalaya, update 11 Maret 2025 pukul 24.00 WIB.
Subkor Penanganan Bencana BPBD Kota Tasikmalaya, Erik Giowanda menjelaskan. Bahwa, ada sebanyak 4 Kecamatan yang terkena dampak itu dan salah satunya adalah Cibeureum. Dengan, meliputi Kelurahan Awipari sebanyak 2 titik, Ciakar 1 titik, Ciherang 51 titik, Kersanagara 9 titik, Kota Baru 15 titik dan Setiajaya 6 titik.
Kemudian, Kecamatan Purbaratu yang meliputi Kelurahan Sukanagara 10 titik dan Sukaasih 1 titik. Selanjutnya, Kecamatan Tamansari yang meliputi Kelurahan Sumelap 8 titik. Serta, terakhir Kecamatan Mangkubumi yang meliputi Kelurahan Sambongpari 1 titik.
Sedangkan, total kejadian dari ekses bencana cuaca ekstrem itu. Diantaranya,
pohon tumbang 14, rumah tertimpa pohon 22, atap rumah tersapu angin 30 dan atap fasilitas ibadah tersapu angin 2. Adapun, korban terdampak ada 19 jiwa 7 KK dan lokasi terdampak 10 Kelurahan dan 4 Kecamatan.
“Data itu untuk sementara, nanti bisa dinamis. Nah, kejadiannya yang kemarin itu sekitar pukul 15.00 WIB, kami terjunkan 32 Satgas dibantu Relawan Kelurahan dan Tim Tagana hingga sampai sahur ke lokasi tersebut,”ujarnya, Rabu (22/03/2025).
Saat ini terang Erik. BPBD sudah berupaya menaikan status dari siaga darurat jadi tanggap darurat. Bahkan, tadi sudah rapat dengan Tim Reaksi Cepat guna untuk samakan persepsi dan kajian bersama naikan status tersebut. Sekarang, sedang
menunggu proses penandatangan Walikota Tasikmalaya.
“Nanti, kalau statusnya menjadi tanggap darurat, bisa diupayakan korban bisa mendapatkan bantuan. Apakah itu, sumber anggarannya bisa dari APBD, CSR ataupun Baznas. Termasuk, prioritas operasional penanganan BPBD juga kebutuhan dasar warga,”janjinya.
Adapun sekarang pihaknya, beber Erik untuk sementara ini. Tentunya, hanya bisa melakukan penanganan darurat, asisment, koordinasi dengan pihak terkait dan memberikan bantuan terpal. Diluar itu belum, karena masih asisment untuk verifikasi data.(AR)