Hasil Data Kemiskinan Praja IPDN, Pj Walikota Tasik : Akan Diverifikasi ke BPS

Kota.Tasik (kilangbara.com)-Pj Walikota Tasikmalaya, Dr Cheka Virgowansyah menyampaikan. Bahwa, hasil data praktek lapangan yang dilakukan sejumlah IPDN yang tersebar di 69 Kelurahan. Terkait, dengan angka kemiskinan di Kota Tasikmalaya. Ternyata, data kemiskinan itu ada perubahan dan pendataan itu melalui aplikasi sikelom. Sehingga, bakal segera diverifikasi ke BPS Kota Tasikmalaya.

Meski, para Praja IPDN di Kota Tasikmalaya waktunya itu hanya 12 hari. Namun, mereka tersebar di 69 Kelurahan. Sehingga, akhirnya mendapatkan data terkoreksi. Mungkin sebelumnya, tidak terkoreksi. Sehingga, selanjutnya akan diverifikasi kembali. Dengan BPS, guna untuk memastikan data itu bisa riil.

Jadi, prinsipnya sekarang ini datanya sudah ada. Mulai dari kategori sangat miskin, miskin dan rentan miskin. Sehingga sudah clear, datanya siapa saja, namanya siapa saja, kordinatnya dimana saja, titik rumahnya, poto rumahnya dan lainnya.

“Kalau mau treatment apa yang dilakukan oleh pemerintah berdasarkan dengan berbasis data. Begitu juga alokasi anggaran untuk warga miskin diwilayah dimana?kegiatannya apa? Jadi, semuanya itu harus berdasarkan data,”terangnya, Selasa (27/06/2023).

Cheka menambahkan, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada Rektor IPDN. Karena, Kota Tasikmalaya bisa dipercaya dijadikan tempat praktek kerja lapangan. Tentunya, kehadiran Praja IPDN selama 12 hari itu sudah banyak berbuat banyak. Sehingga, bisa mengetahui berbagai data dari hasil praktek lapangan para praja itu. Mudah-mudahan saja, bisa dikembangkan bukan saja di Kota Tasikmalaya saja, tapi juga didaerah lainnya.

Ditempat sama, Rektor IPDN, Dr Hadi Prabowo MM menuturkan. Para Praja IPDN itu, bukan hanya praktek kerja saja. Namun, tentunya juga harus bisa menghasilkan produk yang akan menunjang pemerintah daerah. Terkait, dalam mengambil suatu kebijakan.

“Disini, Pak Pj Walikota Tasikmalaya, mampu memberikan inovasi yang bagus. Supaya, data miskin dan stunting yang sudah tervalidasi akurat. Sehingga, nantinya dalam kebijakan penanganannya bisa tepat sasaran,”terangnya.

Praja, kata Hadi datang ke Kota Tasikmalaya itu untuk belajar praktek. Sesuai, dengan tahapan yang dilalukan ditingkat masa studinya. Tentunya, akan menjadi bahan masukan yang memberikan inovasi. Praja juga harus mampu menyikapi setiap permasalahan. Dengan, penanganan yang responsif, kreatif dan inovatif.

“Memang tidak cukup hanya praktek selama 12 hari. Namun, disekolah kedinasan ada kurikulumnya, 60 persen praktek dan 40 persen teori. Serta, pada setiap semester ada magang sesuai dengan tingkatnya,”pungkasnya.(AR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!