Sedot Dana Rp 18 Milyar, Pembangunan Alun-Alun Majalengka, Amburadul
Majalengka (kilangbara.com)-Pembangunan
Alun-Alun Kota Majalengka. Dengan menyedot anggaran sekitar Rp 18 milyar. Kini menjadi sorotan tajam sejumlah masyarakat. Karena, dengan menghabiskan dana sebesar itu, tidak sebanding dengan kualitas hasil pengerjaanya. Sehingga telah membuat kecewa bagi warga yang datang ke lokasi tersebut.
“Lihat saja, dibawah bangunan kotor dan nampak bocor. Sehingga usai hujan air masuk ke bawah bangunan,”heran Tata salah satu warga, Kamis (18/02/2021).
Selain itu, lanjut Tata nampak juga lantai toilet perempuan, kumuh. Kondisi itu ada kemungkinan bahan bangunan yang terbuat dari terakota. Lalu, closet jongkok penuh lumpur serta shower masuk ke lubang closet. Karena minimnya disiplin pengunjung serta tidak adanya pengelola.
Kemudian, ruang yang akan dipergunakan kios becek, sebab air diduga masuk dari celah-celah kaca dan tangga yang dipergunakan untuk naik ke atas bangunan. Atau mungkin akibat pemasangan terakota yang kurang rapi. Selanjutnya, puntung rokok berserakan dipintu masuk ke toilet, demikian juga dengan sampa plastik dan pembungkus rokok. Termasuk, disekeliling alun-alun juga tidak nampak satupun tempat sampah. Tak heran jika pengunjung membuang sampah dimanapun.
Alun-alun pun, hanya indah dilihat disaat malam hari saja, karena lampu yang menyala. Tapi kalau siang, tak ubahnya seperti tumpukan bata dan tanaman beton, serta tiang besi. Sehingga, tentunya jauh jika dikatakan sebuah taman.
“Dengan menyedot dana sebesar Rp 18 milyar. Pembangunannya malah amburadul. Jauh dari ekspektasi masyarakat juga tidak ada nilai estetikanya,”kesalnya.
Kata Tata, coba bayangkan berapa besar untuk biaya operasional alun-alun. Dengan menyalakan lampu demikian banyak, apalagi jika air mancur dioperasikan, air terbuang dan beban listrik akan sangat mahal. Ketika kemarau dan debu masuk ke rumput sintetis. Apalagi, tiupan angin di Majalengka sangat kencang.
“Sehingga bisa jadi bahan evaluasi bagi Pemkab Majalengka. Agar pembangunan yang menelan dana fantastis itu, tidak mubadzir. Karena, masyarakat datang ke alun-alun itu, ingin merasa nyaman, sebab lokasi tersebut adalah area publik,”pintanya.(Sam)

