Manuk Janur, Seni Budaya Desa Cibeureum Kota Banjar, Berprestasi Tingkat Nasional
Banjar (kilangbara.com)-Salah satu Desa Wisata diujung timur Provinsi Jawa Barat. Memiliki, seni budaya yang sampai saat ini masih dilestarikan. Desa itu, adalah Desa Cibeureum, Kecamatan Banjar Kota Banjar, Jabar. Memiliki, sajian seni budaya Budaya Manuk Janur. Manuk Janur sendiri, merupakan replika burung Dadali dan identik dengan lambang negara Indonesia yakni Burung Garuda. Dibuat, dari bahan janur dari daun kelapa yang masih muda.
Kepala Desa Cibeureum, Yayan Sukirlan menyampaikan Manuk Janur. Memiliki, makna filosofis tinggi yang diambil dari pohon kelapa. Manuk Janur difilosofikan dari pohon kelapa, kita bisa melihat banyaknya sisi manfaat dari pohon kelapa. Mulai dari akar, buah sampai dengan daunnya pun memiliki manfaat. Tentunya itu juga salah satu tujuanya sebagai pengingat. Agar hidup dapat bermanfaat bagi sesama.
Yayan menambahkan, Manuk Janur adalah replika dari burung Garuda lambang negara, dan janurnya sendiri merupakan sebuah lambang kebahagiaan bagi masyarakat.
“Kami meyakini, Manuk Janur ini adalah jelmaan dari Burung Garuda, simbol Negara Indonesia. Itulah sebabnya, masyarakat disini biasanya menjalankan tradisi Manuk Janur sebagai ritual untuk hajatan masyarakat. Seperti, sunatan atau pernikahan yang telah membudaya di Desa Cibeureum,” imbuhnya.
Proses pembuatan Manuk Janur menurut Yayan, semuanya terbuat dari limbah Kelapa. Mulai dari kepala burung dan hiasan. Dalam pementasanya biasanya Manuk Janur, digotong 4 orang dan diarak oleh masyarakat dengan tradisi menyerahkan sesajen hasil bumi para petani.
“Kirab budaya Manuk Janur ini, biasanya ditampilkan dalam merayakan syukuran sunatan. Dimana anak-anak yang disunat dapat naik Manuk Janur sambil diarak keliling kampung. Selain itu juga kini Manuk Janur juga ditampilkan dalam kegiatan peringatan Hari Jadi Kota Kota Banjar dan event-event lainnya,”ujarnya.
Lebih lanjut Yayan menjelaskan, seiring dengan dikenalnya Manuk Janur sebagai warisan budaya leluhur Desa Cibeureum. Maka tradisi itu, mulai ditampilkan dalam setiap helaran Kota. Selain itu, Manuk Janur pernah menjuarai ajang seni dan budaya tingkat nasional sebagai delegasi Provinsi Jawa Barat.
“Manuk Janur pernah meraih prestasi dikancah seni budaya nasional, Manuk Janur asal Desa Cibeureum Kecamatan Banjar Kota Banjar juara 1 tingkat Nasional sebagai delegasi Provinsi Jawa Barat di TMII Jakarta 2017 lalu”,tuturnya.
Wali Kota Banjar Dr. Hj. Ade Uu Sukaesih, M.Si mengatakan, bahwa Manuk Janur harusnya menjadi ikon Kota Banjar. Karena, seni budaya itu telah memberikan kontribusi dan juga mempertahankan budaya lokal dari Desa Cibeureum. Seni budaya itu, harus dipertahankan dan ditingkatkan. Serta dipercantik lagi, agar anak-anak penerus tertarik terhadap budayanya sendiri.
Wakil Wali Kota Banjar, H Nana Suryana, S.Pd juga berharap seni budaya Manuk Janur. Jangan hanya hanya menjadi cerita saja sebagai sang juara. Manuk Janur, harus diperkenalkan sebagai ikon Kota Banjar. Semua, harus bangga karena Manuk Janur mewakili Kota Banjar di tingkat nasional sebagai juara.
Wakil Wali Kota juga mempunyai harapan. Agar pagelaran event di Kota Banjar, selalu menampilkan seni dan budaya daerah. Mari, angkat potensi daerah yang sudah diakui ditingkat nasional. Selain Manuk Janur, Jurig Sarengseng juga berhasil menjadi juara 2 di Provinsi Jabar. Ini harus dikembangkan dan dipromosikan sebagai aset Kota Banjar yang perlu dilestarikan.
Bahkan, Wakil Wali Kota juga membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk mulai memunculkan produk Manuk Janur sebagai ikon Kota Banjar.
“Buat pengrajin tangan, bisa saja membuat kreasi manuk janur berupa replika untuk asbak, gantungan kunci dan yang lainnya,”pungkasnya.(Adv)