IDI Majalengka, Beberkan Penyebab Meningkatnya Kluster Baru Covid-19

Majalengka (kilangbara.com)-Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Majalengka dr Hj Erni Harleni, beberkan penyebab meningkatnya Kluster Baru Covid-19.Salah satunya itu, dengan meningkatnya kesempatan berkerumun antara orang yang terinfeksi dengan orang yang tidak terinfeksi.

“Apalagi, bebasnya pergerakan orang terinfeksi yang belum tertangkap pelacakan akan melahirkan kluster baru. Jadi, menurut saya, semakin sedikit tracing, semakin banyak orang baru yang terinfeksi,”paparnya, Jum’at (09/07/2020).

Selain itu, lanjut Erni perilaku pencegahan seperti jaga jarak aman, pakai masker dengan benar, cuci tangan yang benar oleh individu dan masyarakat saat ini belum maksimal dilaksanakan.Kemungkinan berubahnya virulensi virus SARS-COV-2 menjadi lebih ganas dari sebelumnya.Namun status ini harus dibuktikan dengan data klinis dan data genetik.

Mengenai faktor yang mendorong kenaikan jumlah orang yang terkonfirmasi positif itu, tidak sama dengan orang yang terinfeksi.Karena
kenaikan jumlah orang terkonfirmasi positif, tergantung kepada beberapa faktor.Diantaranya, pemeriksaan orang yang datang ke rumah sakit meningkat. Termasuk orang yang terlacak dalam pelacakan pada kasus positif Covid-19 meningkat.

Faktor lain, apakah orang-orang yang diperiksa melalui survei khusus meningkat di superspreading event? Misalnya di kerumunan, perkantoran, pasar-pasar,pabrik-pabrik, perumahan, sarana transportasi umum, pondok pesantren, sarana pendidikan, sarana agama dan lainnya.

Agar kasus ini, tidak semakin meledak, solusinya.Diantaranya Pemda jangan merasa takut untuk memperpanjang dan mengulang kembali PSBB.Karena mobilitas didaerah sangat beresiko.Selain itu, harus memaksimalkan pemakaian masker di dan pastikan ada sanksi.Pemda harus mempercepat dan perbanyak tracing kontak, pemeriksaan PCR dan melakukan isolasi, jika ditemukan warga yang positif.

“Pemda harus jujur dalam menjelaskan data dan situasi yang sesungguhnya. Karena ini menjadi kunci mengatasi pandemi.Pengaturan dan tertutupnya data yang sesungguhnya, hanya menurunkan kewaspadaan masyarakat,”pungkasnya.(Sam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!