Banprov, Bagi Terdampak Covid-19, Banyak Salah Kaprah & Warga Malah Jadi Korban

Kota.Tasik (kilangbara.com)-Bantuan Provinsi (Banprov) Gubernur Jabar.Bagi warga terdampak sosial Pandemi Covid-19 di Kota Tasikmalaya.Ternyata banyak yang salah kaprah, akibat data yang salah, sehingga tak heran, kini malah hanya menimbulkan gejolak dan warga pun jadi korban.

“Hanya gara-gara, beda satu huruf angka NIK dan tahun kelahiran.Bantuan tersebut, mendadak batal diberikan.Bahkan ironisnya, malah dibawa kembali oleh petugas kurir.Padahal warga sudah lama menanti.Akibatnya terpaksa harus gigit jari dan kecewa,”sesal pengamat sosial Tasikmalaya, Nanang Nurjamil, Senin (27/04/2020).

Nanang menuturkan kalau ada alasan salah input, ada yang double.Seperti dikatakan oleh Sekdinsos Kota Tasikmalaya, dengan menyebutkan ada 75 orang yang double input.Tapi kenapa Kantor Pos tetap ngotot melakukan pendistribusian?

“Kalau begitu, mereka yang keliru terkait input, kenapa masyarakat yang jadi korbannya?lalu bagaimana bisa orang yang sudah meninggal dunia, masih banyak yang terdata sebagai penerima bantuan?,”herannya.

Bahkan lanjut Nanang, ada orang yang sudah menerima PKH/BPNT masih juga mendapatkan bantuan.Kemudian orang yang sudah pindah, masih juga terdata sebagai penerima bantuan.Sementara orang yang lebih layak dan jelas terdampak virus itu, justru malah terlewatkan.

“Kenapa RT/RW tidak diajak untuk koordinasi dalam pendistribusian?mengapa ada sejumlah warga tidak menerima bantuan tersebut?bukankah mereka juga sudah didata oleh RT/RW selama ini?,bebernya.

Kemudian terkait pendistribusian itu, sambung Nanang.Ada lagi kesan dimonopoli dalam pendistribusiannya.
Padahal, kalau saja dilibatkan semua pelaku transportasi massal menjadi kurir dalam pendistribusian.Tentunya pendistribusian, bisa lebih cepat dan relatif datang bersamaan.Sehingga tidak menimbulkan reaksi kecemburuan dan pertanyaan.

“Bukankah Gubernur Jabar, sudah memerintahkan agar liibatkan trasportasi massal yang lain, bukan hanya kurir PT POS dan Gojek saja.Karena ada juga opang, ada angkot, ada delman, becak dan lainnya, kenapa mereka tidak dilibatkan?,”paparnya.

Pria yang lama menetap di Makassar itu, minta ke DPRD, Pemkot Tasikmalaya (Dinsos), PT. POS, Bulog.Agar segera menyikapi hal tersebut, karena kasihan masyarakat yang kondisinya.Sekarang ini semakin kritis dan membutuhkan bantuan.(AR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!